Category Archives: Akuntansi Keuangan Lanjutan
Download Kunci Jawaban Intermediete Accounting Kieso
Selamat Pagi Rekan!
Waaahh.. terimakasih atas ucapan ultah nya nih, begitu banyak post dan message yang rekan kirim nih, jadi berasa hidup saya lebih berarti dengan kalian. 😀
Sebagai rasa terimakasih bagi rekan semua, disini saya akan share jurus pamungkas alias kunci jawaban dari buku Intermediate Accounting versi IFRS terbaru nih. Semoga bermanfaat buat rekan semua yah, dan saya sangat berterimakasih atas ucapannya terutama kadonya. 😀
Link Download:
http://www.4shared.com/rar/f_x7ZSq8/solusi_manual_kieso_intermedie.html
Kunci Jawaban Akuntansi Lanjutan S 3-4
Kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang diperoleh:
Biaya investasi Rp 52.000.000
Nilai buku: 80% x Rp 65.000.000 Rp 52.000.000
Kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku 0
a Pendapatan dari PT Sunu (80% x Rp 15.000.000) Rp 12.000.000
Dividen (80% x Rp 10.000.000) Rp 8.000.000
Investasi pada PT Sunu Rp 4.000.000
(untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT Sunu dan mengembalikan akun pada saldo awal
periodenya)
b Laba ditahan-PT Sunu (awal) Rp 11.000.000
Modal saham Rp 50.000.000
Modal disetor lainnya Rp 4.000.000
Investasi pada PT Sunu Rp 52.000.000
Hak minoritas (20% x Rp 65.000.000) Rp 13.000.000
(untuk mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang resiprokal, membentuk hak minoritas awal)
Untuk konsolidasi PT Parlan-PT Sunu dimasukkan ayat jurnal kertas kerja berikut ini:
Pendapatan hak minoritas (20% x Rp 15.000.000) Rp 3.000.000
Dividen (20% x Rp 10.000.000) Rp 2.000.000
Hak minoritas Rp 1.000.000
PT PARLAN DAN PERUSAHAAN ANAK KERTAS KERJA KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 19X8 (DALAM 000) |
|||||
PT Parlan |
80% PT Sunu |
Penyesuaian dan Eliminasi |
Hak Minoritas |
Laporan Konsolidasi |
|
Laporan Laba Rugi | |||||
Penjualan | Rp 310.000 | Rp 100.000 | Rp 410.000 | ||
Pendapatan dari PT Sunu |
12.000 |
|
a 12.000 |
– |
|
HPP | 200.000* | 65.000* | 265.000* | ||
Beban-beban operasi |
77.000* |
20.000* |
97.000* |
||
Pendapatan hak minoritas (20% x 15.000.000) |
Rp 3.000 |
3.000* |
|||
Laba bersih | Rp 45.000 | Rp 15.000 | Rp 45.000 | ||
Laba Ditahan | |||||
Laba ditahan-PT Parlan |
Rp 65.000 |
|
Rp 65.000 |
||
Laba ditahan-PT Sunu |
Rp 11.000 |
b 11.000 |
– |
||
Tambah: Laba bersih |
45.000 |
15.000 |
45.000 |
||
Kurang: Dividen |
30.000* |
10.000* |
a 8.000 |
2.000* |
30.000* |
Laba ditahan 31 Desember 19X8 |
Rp 80.000 |
Rp 16.000 |
Rp 80.000 |
||
Neraca | |||||
Kas | Rp 40.000 | Rp 15.000 | Rp 55.000 | ||
Piutang usaha-bersih |
60.000 |
30.000 |
90.000 |
||
Persediaan | 24.000 | 20.000 | 44.000 | ||
Pabrik dan peralatan-bersih |
120.000 |
35.000 |
155.000 |
||
Investasi pada PT Sunu |
56.000 |
a 4.000
b 52.000 |
– |
||
Rp 300.000 | Rp 100.000 | Rp 344.000 | |||
Hutang usaha | Rp 30.000 | Rp 18.000 | Rp 48.000 | ||
Kewajiban lainnya |
20.000 |
12.000 |
32.000 |
||
Modal saham | 150.000 | 50.000 | b 150.000 | 150.000 | |
Modal disetor lainnya |
20.000 |
4.000 |
b 4.000 |
20.000 |
|
Laba ditahan | 80.000 | 16.000 | 80.000 | ||
Rp 300.000 | Rp 100.000 | ||||
Hak minoritas 1 Januari 19X8
(20% x Rp 65.000.000) |
b 13.000 |
13.000 |
– |
||
Hak minoritas 31 Desember 19X8 | Rp 14.000 | 14.000 | |||
Rp 344.000 | |||||
*Dikurangkan |
JAWABAN TUGAS AKL L-38
Modal saham-PT Toto Rp 500.000.000
Laba ditahan-PT Toto 200.000.000
Goodwill 140.000.000
Investasi pada PT Toto Rp 700.000.000
Hak minoritas 140.000.000
(untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas yang resiprokal, untuk menetapkan Rp 140.000.000 kelebihan biaya investasi (Rp 700.000.000) terhadap nilai buku yang diperoleh (80% x Rp 700.000.000 = Rp 560.000.000) pada goodwill dan untuk mengakui Rp 140.000.000 hak minoritas pada aktiva bersih PT Toto (ekuitas Rp 700.000.000 x 20% hak minoritas))
Hutang dividen Rp 20.000.000
Piutang dividen Rp 20.000.000
(untuk mengeliminasi piutang dan hutang dividen yang resiprokal (80% dari hutang dividen PT Toto sebesar Rp 25.000.000)
Saldo akun investasi pada tanggal 31 Desember 19X2 adalah sebagai berikut:
Investasi 2 Januari 19X2 Rp 700.000.000
Tambah: 80% dari Rp 90.000.000 laba bersih PT Toto tahun 19X2 72.000.000
Kurang: 80% dari Rp 50.000.000 dividen PT Toto tahun 19X2 (40.000.000)
Saldo akun investasi 31 Desember19X2 Rp 732.000.000
PT LISA DAN PERUSAHAAN ANAK
KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PADA TANGGAL 31 DESEMBER 19X2 |
|||||
|
PT Lisa |
PT Toto 80% |
Penyesuaian dan Eliminasi |
Neraca Konsolidasi |
|
Debit |
Kredit |
||||
Modal saham-PT Lisa | 2.000.000.000 | 2.000.000.000 | |||
Laba ditahan-PT Lisa | 600.000.000 | 600.000.000 | |||
Modal saham- PT Toto | 500.000.000 | 500.000.000 |
– |
||
Laba ditahan- PT Toto | 200.000.000 | 200.000.000 |
– |
||
Hutang dividen | 90.000.000 | 25.000.000 | 20.000.000 | 95.000.000 | |
Goodwill | 140.000.000 | 140.000.000 | |||
Hak minoritas | 140.000.000 | 140.000.000 |
Jadi, nilai-nilai akun-akun yang akan muncul pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 19X2 adalah sebagai berikut:
- 1. Modal saham sebesar Rp 2.000.000.000
- 2. Goodwill sebesar Rp 140.000.000
- 3. Laba ditahan konsolidasi sebesar Rp 600.000.000
- 4. Hak minoritas sebesar Rp 140.000.000
Hutang dividen sebesar Rp 95.000.000
TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II JAWABAN L 3-8 DAN S 3-2
- A. Jawaban L 3-8
Dalam investasi atas PT Lisa terhadap PT Toto dilakukan eliminasi saldo investasi dan ekuitas yang resiprokal, dan menetapkan Rp 140.000.000 kelebihan biaya investasi (Rp 700.000.000) atas nilai buku yang diperoleh 80% x Rp 700.000.000 = Rp 560.000.000 pada goodwill dan untuk mengakui Rp 140.000.000 terhadap hak minoritas pada aktiva bersih PT Toto ekuitas Rp 700.000.000 x 20% hak minoritas. Dibuatlah jurnal :
Modal saham PT Toto Rp 500.000.000
Laba ditahan PT Toto 200.000.000
Goodwill 140.000.000
Investasi pada PT Toto Rp 700.000.000
Hak minoritas Rp 140.000.000
Maka untuk mengeliminasi piutang dan hutang dividen yang resiprokal (80% dari hutang dividen PT Toto sebesar Rp 25.000.000) dibuatlah jurnal:
Hutang dividen Rp 20.000.000
Piutang dividen Rp 20.000.000
PT LISA DAN PERUSAHAAN ANAK
KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PADA TANGGAL 31 DESEMBER 19X2 |
|||||
|
PT Lisa |
PT Toto 80% |
Penyesuaian dan Eliminasi |
Neraca Konsolidasi |
|
Debit |
Kredit |
||||
Modal saham-PT Lisa | 2.000.000.000 | 2.000.000.000 | |||
Laba ditahan-PT Lisa | 600.000.000 | 600.000.000 | |||
Modal saham- PT Toto | 500.000.000 | 500.000.000 |
– |
||
Laba ditahan- PT Toto | 200.000.000 | 200.000.000 |
– |
||
Hutang dividen | 90.000.000 | 25.000.000 | 20.000.000 | 95.000.000 | |
Goodwill | 140.000.000 | 140.000.000 | |||
Hak minoritas | 140.000.000 | 140.000.000 |
Perhitungan atas saldo akun:
Saldo akun investasi pada tanggal 31 Desember 19X2 adalah sebagai berikut:
Investasi 2 Januari 19X2 Rp 700.000.000
80% dari Rp 90.000.000 laba bersih PT Toto tahun 19X2 72.000.000 80% dari Rp 50.000.000 dividen PT Toto tahun 19X2 (40.000.000)
Saldo akun investasi 31 Desember19X2 Rp 732.000.000
PT Peri yang 80% kepemilikannya pada perusahaan anak PT Sandria
Investasi pada PT Sandria Rp 168.000.000
Nilai buku kepemilikan diperoleh 80% x Rp 110.000.000 PT Sandria
88.000.000
Total kelebihan biaya terhadap nilai buku diperoleh Rp 80.000.000
Alokasi terhadap aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi
(Nilai Wajar – Nilai Buku) |
x Kepemilikan |
Alokasi Kelebihan |
||
Persediaan | Rp 50.000.000 | Rp 30.000.000 |
80% |
Rp 16.000.000 |
Tanah | 60.000.000 | 50.000.000 |
80% |
8.000.000 |
Bangunan | 90.000.000 | 70.000.000 |
80% |
16.000.000 |
Peralatan | 30.000.000 | 40.000.000 |
80% |
( 8.000.000) |
Kewajiban lainnya | 40.000.000 | 50.000.000 |
80% |
8.000.000 |
Total alokasi pada aktiva bersih dapat diidentifikasi | Rp 40.000.000 | |||
Sisa dialokasikan pada goodwill | 40.000.000 | |||
Total kelebihan biaya terhadap nilai buku yang diperoleh | Rp 80.000.000 |
- B. Jawaban S 3-2
a Kelebihan yang belum diamortisasi Rp 80.000.000
Modal saham-PT Sandria 100.000.000
Laba ditahan-PT Sandria 10.000.000
Investasi pada PT Sandria Rp 168.000.000
Hak minoritas-20% 22.000.000
(untuk mengeliminasi akun investasi dan ekuitas yang resiprokal, menimbulkan hak minoritas, dan mencatat kelebihan yang belum diamortisasi)
b Persediaan Rp 16.000.000
Tanah 8.000.000
Bangunan-bersih 16.000.000
Goodwill 40.000.000
Kewajiban lainnya 8.000.000
Peralatan-bersih Rp 8.000.000
Kelebihan yang belum diamortisasi 80.000.000
(untuk mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada tiap aktiva dan kewajiban dan pada goodwill)
(DALAM 000)
PT PERI DAN PERUSAHAAN ANAK KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PADA TANGGAL 1 JANUARI 19X3 |
|||||
PT Peri |
PT Sandria 80% |
Penyesuaian dan Eliminasi |
Neraca Konsolidasi |
||
Debit |
Kredit |
||||
Aktiva | |||||
Kas | Rp 42.000 | Rp 20.000 | Rp 62.000 | ||
Piutang-bersih | 80.000 | 30.000 | 110.000 | ||
Persediaan | 70.000 | 30.000 | b 16.000 | 116.000 | |
Tanah | 100.000 | 50.000 | b 8.000 | 158.000 | |
Bangunan-bersih | 110.000 | 70.000 | b 16.000 | 196.000 | |
Peralatan-bersih | 80.000 | 40.000 | b 8.000 | 112.000 | |
Investasi pada PT Sandria | 168.000 | – | a 168.000 | – | |
Goodwill | – | – | b 40.000 | 40.000 | |
Kelebihan yg belum diamortisasi | – | – | a 80.000 | b 80.000 | – |
Total Aktiva | Rp 650.000 | Rp 240.000 | Rp 794.000 | ||
Kewajiban & Ekuitas | |||||
Hutang usaha | Rp 90.000 | Rp 80.000 | Rp 170.000 | ||
Kewajiban lainnya | 10.000 | 50.000 | b 8.000 | 52.000 | |
Modal saham-PT Peri | 500.000 | – | 500.000 | ||
Laba ditahan- PT Peri | 50.000 | – | 50.000 | ||
Modal saham- PT Sandria | – | 100.000 | a 100.000 | – | |
Laba ditahan- PT Sandria | – | 10.000 | a 10.000 | – | |
Rp 650.000 | Rp 240.000 | ||||
Hak minoritas | a 22.000 | 22.000 | |||
Total Kewajiban dan Ekuitas | Rp 794.000 |
KONTRAK FORWARD MATA UANG DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN LAINNYA
Perusahaan-perusahaan seringkali dapat menghindari keuntungan maupun kerugian dari perubahan nilai kurs dengan cara melunasi atau meminta pelunasan langsung ( transaksi tunai ) atau dapat melakukan operasi hedging. Operasi hedging adalah kontrak penjualan atau pembelian mata uang asing untuk menghindari resiko memegang hutang atau piutang dalam mata uang asing. Strategi yang bisa digunakan untuk menghindari risiko fluktuasi nilai tukar ini adalah kontrak berjangka. Dalam FASB. 52 disebutkan bahwa kontrak berjangka adalah perjanjia untuk melakukan pertukaran mata uang yang berbeda pada satu waktu tertentu di masa yang akan datang, dan pada kurs tertentu yang disepakati. PSAK No. 10 menyatakan bahwa transaksi valuta berjangka adalah transaksi pertukaran dua valuta asing melalui pembelian tunai dengan penjualan kembal;i secara berjangka atau penjualan tunai dengan pembelian secara berjangka. Pertukaran mata uang serta bentuk-bentuk perjanjian lain yang pada dasarnya sama dengan kontrak berjangka dianggap sebagai kontrak berjangka untuk tujuan akuntansi. Terdapat empat situasi dimana kontrak berjangka ini digunakan, yaitu : 1. untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar 2. untuk melakukan hedging atas posisi hutang bersih atau aktiva bersih mata uang asing yang diekspor 3. untuk melakukan hedging komitmen mata uang asing 4. untuk melakukan hedging investasi bersih di entitas luar negeri Spekulasi Keuntungan maupun kerugian selisih kurs dari kontrak berjangka untuk tujuan spekulasi terrhadap pergerakan harga mata uang asing dimasukkan ke dalam pendapatan pada periode dimana kurs forward mengalami perubahan. Kurs forward 30,90, dan 180 hari untuk beberapa mata uang selalu ditetapkan secara harian di terbitan tertentu. Kontrak berjangka untuk tujuan spekulasi dini pada kurs forward yang dipakai sepanjang masa kontrak. Akuntansi dasar bagi kontrak berjangka untuk tujuan spekulasi diilustrasikan pada contoh berkut : Pada tanggal 2 Nopember 19X7, Aqstr International menyetujui kotrak berjangka 90 hari untuk membeli 10.000 Ringgit Malaysia pada saat kurs forward 90 hari untuk Ringgit adalah Rp 615. Kurs spot untuk Ringgit pada tanggal 2 Nopember 19X7 tersebut adalah Rp 617. Kurs pada tanggal 31 Desenber 19X7 dan 30 Januari 19X8 adalh sebagai berikut : 31 Desember 19X7 30 Januari 19X8 Forward 30 hari Rp 620 Rp 623 Kurs spot Rp 625 Rp 628 Jurnal pembukuan Astra Internatinal untuk mencatat transaksi spekulasi tersebut adalah sebagai berikut : 2 Nopember 19X7 Piutang Kontrak (ma) Rp 6.150.000 Hutang Kontrak Rp 6.150.000 Untuk mencatat kontrak 10.000 Ringgit x kurs forward 90 hari Rp 6.150.000 31 Desember 19X7 Piutang Kontrak (ma) Rp 50.000 Keuntungan Pertukaran Mata Uang Rp 50.000 Untuk menyesuaikan piutang dari valuta asing dan untuk mengakui keuntungan dari perubahan kurs (10.000 Ringgit x Kurs forward 30 hari Rp 620 – Rp 615 per buku) 30 Januari 19X8 Kas (ma) Rp 6.280.000 Keuntungan Pertukaran Mata Uang Asing Rp 80.000 Piutang Kontrak Rp 6.200.000 Untuk mencatat penerimaan 10.000 Ringgit. Kurs spot yang berlaku untuk Ringgit adalah Rp 628 Hutang Kontrak Rp 6.150.000 Kas Rp 6.150.000 Untuk mencatat pembayran kewajiban kepada pialang valuta asing, dinyatakan dalam rupiah Hedging atas Posisi Aktiva Bersih dan Kewajiban Bersih Posisi aktiva bersih yang diekspos dalam mata uang asing merupakan kelebihan aktiva dan kewajiban yang dinyatakan dalam mata uang asing tersebut dan ditranslasikan ke dalam kurs yang berlaku. Suatu kontrak berjangka untuk melakukan hedging aktiva bersih yang diekspos dapat digunakan oleh para importir untuk melakukan hedging hutang dagang, dan eksportir melakukan hedging piutang dagang, yang dinyatakan dalam mata uang asing. Kontrak berjangka untuk Menjual Mata Uang Asing Untuk melakukan hedging suatu posisi aktiva bersih yang diekspos, sebuah perusahaan melakukan kontrak berjangka untuk menjual mata uang asing secara forward. Kontrak Berjangka untuk Membeli Mata Uang Asing Untuk melakukan hedging suatu posisi kewajiban bersih, sebuah perusahaan melakukan kontrak berjangka untuk membeli mata uang asing yang akan diterima di masa yang akan datang. Keuntungan dan Kerugian dalam Pertukaran Jika kontrak berjangka berjumlah sama dengan jumlah unit mata uang asing dan dalam periode yang sama dengan periode posisi aktiva atau kewajiban bersih, maka keuntungan maupun kerugian dari pertukaran pada kontrak berjangka akan meniadakan keuntungan atau kerugian dari posisi aktiva bersih maupun kewajiban bersih yang dilaporkan dalam setiap periode laporan keuangan. Dengan kata lain, tidak akan ada keuntungan maupun kerugian yang timbul dari pertukaran mata uang jika posisi aktiva bersih dan kewajiban bersih yang dilaporkan sepenuhnya di hedging Premium atau Diskon dalam Kontrak Berjangka Pada umumnya, ada biaya yang timbul dari usaha menghindari risiko perubahan kurs, yaitu efek pendapatan dari operasi hedging. Untuk mengantisipasi risiko mereka sendiri, para pialang valuta asing, pada awalnya sudah menetapkan kurs forward pada nilai yang berbeda dengan kurs spot pada saat kontrak. Perbedaan antara kedua kurs ini menimbulkan premium ataupun diskon atas kontrak berjangka. Premium atau diskon ini diperlakukan terpisah dari setiap keuntungan atau kerugian dari kontrak. Premium serta diskon diamortisasikan sepanjang umur kontrak berjangka, dimana jumlah amortisasi direfleksikan dengan pendapatan. Efek pendapatan dari posisi mata uang luar negeri yang dihedging penuh sama dengan pengeluaran yang timbul dari mengamortisasikan premium atau diskon kontrak berjangka. Amortisasi harus dilaporkan terpisah dari keuntungan atau kerugian pertukaran mata uang pada kontrak berjangka. Hedging atas posisi kewajiban bersih yang diekspos Prosedur akuntansi untuk hedging atas posisi kewajiban bersih yang diekspos tujuannya adalah melakukan hedging kewajiban yang dalam denominasi mata uang asing. Biasanya, premium akan timbul dari kegiatan hedging atas posisi kewjiban sebab kurs forward untuk membeli mata uang asing pada penerimaan di masa yang akan datang umumnya lebih besar dari kurs spot. Premium ini berada pada sisi debit, sehingga amortisasi akan mengurangi pendapatan sepanjang masa kontrak berjangka. Misalnya, sebuah kontrak berjangka untuk menerima 10,000 Dollar Australia pada 60 hari setelah memiliki kurs forward Rp 1.575 pada saat kurs spot adalah Rp 1.560. Maka kontrak berjangka dicatat sebagai berikut : Piutang Kontrak (ma) Rp 15.600.000 Premium atas Kontrak berjangka Rp 150.000 Hutang Kontrak Rp 15.750.000 Hasil dari Hedging Inti uraian di atas adalah kurs forward biasanya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat biaya yang harus ditanggung perusahaan yang melakukan operaasi hedging. Biaya ini berupa diskonjika terjadi penjualan mata uang asing, dan premium jika yang dilakukan adalah pembelian. Terkadang kurs yang diambil sedemikian rupa sehingga operasi hedging menciptakan saldo kredit, dimana amortisasi justru meningkatkan pendapatan. Secara ringkas, pada saat piutang kontrak dicatat dengan kurs forward sebagaimana dalam transaksi penjualan, maka hutang kontrak menggunakan kurs spot. Begitu pula sebaliknya, yang terjadi adalah pembelian. Kurs spot dijadikan patokan. Satu sisi dari transaksi tersebut dicatat dengan kurs spot sementara sisi yang lain dengan kurs forward. Jika kurs spot lebih tinggi dari kurs forward maka selisihnya adalah diskon. Jika kurs forward lebih tinggi, maka selisihnya adalah premium. Jika sebuah perusahaan melakukan kontrak berjangka untuk mata uang asing yang melebihi jumlah mata uang asing yang dinyatakan dalam posisi kewajiban atau aktiva bersih terekspos, maka kelebihan ini dianggap sebagai tindakan spekulasi.